Total Tayangan Halaman

Minggu, 29 Mei 2016

INTERMEZO

MANUSIA JAM 8 .

Tak ada gambaran yang begitu jelas, hingga kita menyaksikan sendiri kejadian di jalanan antara jam 7 -8 pagi  di hari kerja. Begitu banyak orang yang terburu-buru memacu kendaraannya, seperti terburu-buru mengejar sesuatu. Sesuatu yang nilainya begitu relatif, “agar tidak terlambat”, sampai mengabaikan aturan dan norma berkendara di jalanan.

Anak sekolah memacu kendaraannya agar tidak terlambat sekolah.
Pekerja kantoran  memacu kendaraannya agar tak terlambat ngantor.
Buruh memacu kendaraannya agar tak terlambat memburuh.

Apalagi yang mau disebutkan, hampir semuanya, kecuali sebagian kecil dari sebagian besar, golongan minoritas dari mayoritas. Mereka itulah manusia yang tak punya jadwal pada jam 8 pagi.

Secara nalar orang awam, agar tak terlambat, maka berangkatlah lebih pagi. Namun cara ini di anggap “Kuno”, kurang efektif,  karena sedikit yang memakai cara ini. Solusi lainnya adalah memakai kendaraan bebas macet, namun cara ini tidak mungkin terlaksana, karena belum ada kendaraan yang bebas dari macet.  Atau mungkin anda bisa memilih menjadi manusia yang tak punya jadwal di saat  jam 8 pagi.


Semangat pagi, semangat senin tanpa jadwal di jam 8.

GOJEK# IDE# PERMAINAN UANG.

GOJEK# IDE# PERMAINAN UANG.

"Bagaimana jika semua tagihan , tidak usah di bayar". Pernyataan itu terucap dari seorang teman yang merasa jenuh bahkan hampir frustasi saat menerima tagihan pembayaran dari vendor. Dia jengkel karena uang yang masuk tidak cukup untuk membayar tagihan. Orang tua dulu sering mengungkapkan dengan peribahasa
"Lebih besar pasak daripada tiang" yang artinya lebih besar pengeluaran daripada pemasukan.

Ada pembahasan menarik yang saya temukan di situs tanya jawab QUORA tentang permasalahan di atas. Berikut uraiannya :