Total Tayangan Halaman

Kamis, 02 Juli 2015

PENYAMPAI RISALAH



CATATAN TENTANG PENJELASAN SURAT AL-MUZAMMIL

Puasapun sudah berhari-hari ku lewati di ramadan yang kesekian ini, hidayah belum kunjung menghampiriku. Sejenak kembali membuka catatan masa lalu tatkala masih sering berkunjung ke salatiga, tempatku belajar ilmu ruhani.  Sampailah kepada catatan penjelasan surat Al-Muzammil.
Surat yang menjadi fokus pada adabiyah penyampai risalah adalah surat al-muzammil, surat ke 4 yang turun mula –mula.

1. Hai orang yang berselimut (Muhammad),
Kata “Ya”  digunakan untuk panggilan kasih sayang
Kata “Muzammil” =mudatsir = selimut=harafiah
Muzammil bisa harafiah dan majasi (arti majasi bisa berarti terselimuti kemalasan, ketakutan dll), sedangkan mudatsir artinya harafiah saja, mengenakan (berselimut) karena ada asbabun nuzulnya. Tentang nabi Muhammad yang menggunakan selimut.
2. bangunlah di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya),
Kata Qum harafiahnya bangun, karena koteksnya ayat pertama mengenakan selimut berarti,  ayat kedua menyuruh bangun dari tidur.
Kata qum jika di gandeng dengan kata kerja lain maka bermakna melaksanakan segala sesuatu dengan menyempurnakan syarat-syaratnya.
Ex. Aqimissholat, sering diartikan melaksanakan shalat yang di mulai dengan takbir. Maknanya akan lebih sempurna jika sebelum melaksankan sholat secara formal, terlebih dahulu mengenali bukti-bukti kebesaran Allah yang dapat kita tangkap lewat akal,  sehingga melahirkan pujian “Allahuakbar” jadi shalat yang kita laksanakan merupakan akibat bukan sebab. Akibat dari mengenal kebesaran Allah sehingga menimbulkan akibat berupa pujian.
Kata Lail tidak ada sambungan dengan kata-kata lain maka artinya harafiah yaitu malam, jadi setiap malam disuruh bangun.
Kata Qumillaila artinya bangunlah di malam hari.selanjutnya kata Illa kolila yang artinya kecuali sedikit.
Ukuran Panjang –pendek malam selalu berubah-ubah, karena pergerakan bulan, bumi, matahari dan lainnya, hanya allah yang tau. Sehingga kita disuruh illa kolila (kecuali sedikit) dalam hal tidur untuk istirahat. Berarti di suruh bangun di malam hari  kecuali sedikit saja kamu gunakan malam iut untuk istirahat.
3. (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.
Nisfahu = sebahagian, jika malam 12 jam maka nisfahunya 6 jam. Kira-kira  jam 12 malam. Kurangi sedikit daripadanya “kira-kira jam 1 malam lah.kita lakukan shalat malam. Bagi rasulullah hukumnya wajib, bagi kita hukumnya sunnat.
4. atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.
Atau lebihkan daripadanya sedikit kira-kira jam 11an lah. Jadi lebih banyak bangun (qum)nya untuk shalat daripada istirahatnya.
Pada zaman awal kenabian, disiang hari mereka di embargo, ditindas, dll, malah malam harinya disuruh solat, sungguh situasi yang tidak mengenakkan. Kemudian rasul dan pengikutnya patuh terhadap perintah tuhan untuk melaksankan bangun di malam hari untuk shalat, hasilnya cacian, makian, embargo ekonomi,dll. namun setelah 13 tahun baru menuai hasil berupa kemenangan pada saat perang badar. Waktu yang tidak sebentar menurut kita untuk menuai suatu hasil dari kepatuhan melaksanakan perintah, padahal janji tuhan hanya sebentar, berarti fokus rasul bukan Hasil, sekali lagi, fokus rasul bukanlah hasil melainkan kepatuhan menjalankan perintah.
Kemudian di sambung dengan kata Wa ratila qurana tartila
Tartil artinya urutkan tahap demi tahap hingga sempurna, tartil diulang dua kali. Kata dasar tartil adalah ratala artinya indah, rapi. Sehingga kita dapat menangkap maknanya bahwa hendaklah perintah tuhan itu di ulang-ulangi secara berurutan sehingga menjadi rapi dan indah.
5. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu Perkataan yang berat.
Inna  sanulqi qowlan saqila
Kata Sanulqi bukan berarti menurunkan sesuatu dari atas ke bawah, tetapi berarti cepat, mantap, tidak berubah-ubah, dekat. jadi allah menurunkan wahyu itu dekat dengan rasulullah dan sangat cepat sekali.
Ingatlah kisah Pada saat musa berhadapan dengan fir’aun disuruh untuk menyampaikan risalah dengan kata-kata yang lembut.
Qowlan tsakila adalah ujung akar yang lembut tetapi mampu memecahkan batu yang keras.
(qowlan tsakila), Berat dilaksanakan karena :
1.      Qowlan saqila perkataan yang berat, pada sensasi fisik terasa berat pada saat menerima wahyu.
2.      kemudian digunakan untuk mengubah suatu kebiasaan yang sudah tertancap lama di benak suatu kaum.
Disini tersirat setiap penyampai risalah siap-siap dengan kata qowlan saqila.(berat) karena :
1.      Menegakkan kebenarannya, pada diri sendiri
2.      Menegakkan kebenarannya pada orang lain, Karena perkataannya banyak tidak tercerna akal orang lain, sehingga sering terjadi pertentangan.

Bukti fisik bahwa (qowlan saqila) itu berat,  bisa dilihat disurat(ke 59) Al-hasyr ayat 21. Yaitu gunung akan terpecah belah kalau menerima qur’an. Sedangkan nabi buktinya tidak terpecah belah saat menerima qur’an.
Tersirat bahwa orang yang deberi amanah yang berat berarti sebelumnya dia juga sudah pernah mengalami sesuatu tugas yang berat juga, lihat kembali ayat ke dua (wajib bagi nabi Muhammad setiap malam agar salat malam). Hal ini sudah dilakukan bertahun-tahun (13 tahun sampai kemenangan di perang badar), dan selama itu juga nabi terus di caci dimaki, bayangkaan bertnya tugas nabi ini tetapi beliau tetap konsisten sholat malam.
6. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.
Inna nasiatallaili yaashadu wa tsau wa aqwamu billah
Wa t auwa artinya berat, bisa dibuktikan, orang lebih banyak  shalat di siang hari daripada di malam hari. Sehingga shalat malam di sunnahkan bagi pengikut rasul.
Nasihatallaili artinya awal malam, dari istri rasul awal malam terletak antara magrib dan isya. Biasnya diisi shalat sunnah awwabin. (ada dua aliran antara syiah dan suni).
Bagi pengikut Suni safak merah sudah mulai permulaan malam.
ALIRAN SYIAH kalau masih syafak merah belum masuk awal malam.
7. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak).
Sabhan kata dasarnya sabaha artinya menjauh, identik dengan perjalanan. Di siang hari kita sering melakukan sabhan, yaitu kerja, kuliah, dll.
Towiyla = urusan yang macam-macam,
Jadi biasanya disiang hari menggangu konsentrasi sehubungan dengan ketuhanan. Sehingga kalau sholat disiang hari sering tidak khusuk. Tetapi Allah memakluminya, lihat di ayat 8.
8. sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.
Wazkurisma isma robbika watabattal ilaihi
Tabattal ilaihi.
Ta menunujukkan kata kerja
Bataal artinya memutuskan, memotong, masudnya memutuskan ikatan dari aktivitas “sabhan”.
Walaupun kamu berkecimpung dengan urusan duniawi , Tapi putuslah ikatan-ikatan kesibukan duniawi itu untuk diarahkan kepada  tuhanmu dengan sungguh-sungguh. Sehingga walaupun kerja (sabhan) ingat tuhan terus, mulai dari niat , prosesnya sampai hasil yang diperoleh. Jadi tetap ga nganggur ingat Allah.
Tabtila = sungguh –sungguh dalam memutus ikatan dengan sabahan. Memutus ikatan bukan berarti kita tidak melakukan sabhan, namun tidak terikat dengan sabhan.
Tanda-tanda orang beriman jika dibacakan ayat-ayat Allah dia bahagia. Karena fikirnya diarahkan selalu ingat kepada Allah, sehingga jika disebut namanya mereka sontak langsung bahagia.
9. (Dia-lah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Maka ambillah Dia sebagai Pelindung.
Robbul masrik wal magrib =tuhannya barat dan timur.
Tadi Ayat ke 7 ada kata sabhan = menjauh berarti menuju suatu tempat, berarti ada batasan,
Contoh kalau tujuannya semarang maka batasannya semarang.  batasannya adalah tempat yang dituju. Namun ayat 9 menuju Allah berarti jika tujuannya Allah tidak ada batasnya
Maka ditutup ayat ke 7 dengan ayat 9, ingatalah bahwa tuhanmu ada dimana saja berada.
Sebab itu ambil dia sebagai pelindung.
Karena apa dia diambil sebagai pelindung? Karena ada kemungkinan bahwa sabhan yang kita lakukan tidak sampai ketujuan, maka ambil lah Allah sebagai wakil mu yang menyelesaikan semua sabhan mu.
Karena bisa jadi kita tidak sampai kepada tujuan (sabhan ayat 7)maka jadikanlah allah sebagai wakil. Kalau kita takut kepada mahluk maka kita menjauh, kalau takut kepada allah kita mendekat.
Prakteknya
Kalau malam salat, salat awabin dan salat sunnat 2 rakaat setelah isya sudah termasuk penerapan surat ini.
10. dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.
Maka bersabarlah atas apa yang mereka katakan. Ingat kembali 13 tahun perjuangan nabi untuk menjalankan perintah tuhan, yang hasilnya baru dirasakan setelah perang badar.
Wasbir = maka bersabarlah     
Ala  yakulu = yang mereka katakan, kenapa disuruh bersabar atas apa yang merka katakan, karena biasanya yang mereka katakana adalah cemoohan.
 Sabar ke dalam dan keluar
1.      Kedalam diri sendiri dalam menghadapi itu (cemoohan)
2.      Sabar untuk tetap menyampaikan risalah itu kepada orang diluar dirinya.
Wahjur dari kata hijroh yaitu meninggalkan suatu tempat ke tempat yang lain yang jauh.
Menjauh disini bukan karena takut, awalnya digunakan wasbir karena akan buang-buang waktu kalau diladeni apa-apa yang mereka katakan (cemoohan tadi), makanya Allah menyuruh Hijroh..
Maka jauhilah mereka dengan cara yang indah, dan tetap bersabar dalam menyampaikan risalah.

11. dan biarkanlah aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar.
Jarni = tinggalkan aku disini (Allah), arti majasi, artinya tinggalkan mereka dengan hijroh dan biarkan Allah yang mengurusnya, karena kalau diladeni mudorot bagi kita.
Nakmat = nikmat, Cuma beda harokat, nakmat mensiratkan nikmat allah yang diberikan untuk meninggikan egonya, seperti bermegah-megah, sombong bukan untuk beribadah kepada allah. Nikmat yang diproleh  berasal  dari “sabhan” tadi.
Mahhil = hamal =memberi waktu
Kolila = sebentar, tapi takaran menurut Allah belum tentu sama dengan takaran manusia.
Ingat kemengangan perang badar setelah kurang lebih 13 tahun setelah turun qur’an.
Waktu turun muzammil baru permulaan cemoohan, bayangkan selama 13 tahun bersabar, mesti kuat kalau ga malah keburu suuzon sama Allah, karena kita sudah patuh kepada perintah tuhan, namun hasilnya baru terasa 13 tahun kemudian, sangat rawan kita suudzon dalam masa waktu tersebut, karena seolah-olah Allah tidak mampu.
Caranya bagaimana agar tidak suudzon? Yaitu dengan rutin menyediakan waktu khusus untuk menyambung ikatan dengan Allah.
Ada contoh nabi yang tidak bersabar pada saat menyampaikan risalah yaitu nabi yunus. Memang menyampaikan risalah itu berat. tersirat dari kata-kata di ayat ke 6 tadi. Ini bukti makanya penyampai risalah itu sedikit, apalagi  nabi,  itu sangat sedikit.
Kesungguhan sama setiap orang, namun bobotnya (darojat) berbeda. Makanya ada syafaat. Allah akan memperlakukan sama orang yang bersungguh-sungguh. Sungguh-sungguh tujuannya ke Allah.
Siapapun yang bersungguh-sungguh pasti bertemu dengan tuhannya. Dalilnya surat ke 84 al insyiqoq ayat 6
6. Hai manusia, Sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, Maka pasti kamu akan menemui-Nya.
Disini tidak membedakan bobot(derajat) sungguh-sungguhnya melainkan kesungguhannya. Siapapun yang bersungguh-sungguh menuju tuhannya dan mengikuti yang sudah “genap”, dan berhati-hati terhadap kemalsannmu apapun darojatnya pasti akan bertemu tuhannya, biarpun  derajatnya bodoh, pintar, kaya, miskin, pasti bertemu dengan tuhannya jika sungguh-sungguh
Maka hati-hatilah di dalam mengamalkan syariat islam, harus sungguh-sungguh. Allahuakbar dalam permulaan  salat adalah akibat dari ingat kepada tuhannya (mengamalkan syariat itu sendiri  merupakan akibat), bukan sebab yang dijadikan alasan untuk  mendapatkan kemenangan dalam perang badar. Itu namanya belum sungguh-sungguh. Kalau menjadikan shalat malam selama 13 tahun untuk menjadikan dasar dari hadiah kemenangan perang badar, maka akan terasa sangat-sangat capek. Makanya fokusnya bukan ke syariatnya melainkan kepada kepatuhan kepada Allahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar