CATATAN TENTANG
PENJELASAN SURAT AL-MUZAMMIL
Puasapun
sudah berhari-hari ku lewati di ramadan yang kesekian ini, hidayah belum
kunjung menghampiriku. Sejenak kembali membuka catatan masa lalu tatkala masih
sering berkunjung ke salatiga, tempatku belajar ilmu ruhani. Sampailah kepada catatan penjelasan surat
Al-Muzammil.
Surat yang
menjadi fokus pada adabiyah penyampai risalah adalah surat al-muzammil, surat
ke 4 yang turun mula –mula.
1. Hai orang yang
berselimut (Muhammad),
Kata “Ya”
digunakan untuk panggilan kasih sayang
Kata “Muzammil”
=mudatsir = selimut=harafiah
Muzammil
bisa harafiah dan majasi (arti majasi bisa berarti terselimuti kemalasan,
ketakutan dll), sedangkan mudatsir artinya harafiah saja, mengenakan
(berselimut) karena ada asbabun nuzulnya. Tentang nabi Muhammad yang
menggunakan selimut.
2. bangunlah di malam hari, kecuali
sedikit (daripadanya),
Kata Qum
harafiahnya bangun, karena koteksnya ayat pertama mengenakan selimut berarti, ayat kedua menyuruh bangun dari tidur.
Kata qum
jika di gandeng dengan kata kerja lain maka bermakna melaksanakan segala
sesuatu dengan menyempurnakan syarat-syaratnya.
Ex.
Aqimissholat, sering diartikan melaksanakan shalat yang di mulai dengan takbir.
Maknanya akan lebih sempurna jika sebelum melaksankan sholat secara formal,
terlebih dahulu mengenali bukti-bukti kebesaran Allah yang dapat kita tangkap
lewat akal, sehingga melahirkan pujian
“Allahuakbar” jadi shalat yang kita laksanakan merupakan akibat bukan sebab.
Akibat dari mengenal kebesaran Allah sehingga menimbulkan akibat berupa pujian.
Kata Lail
tidak ada sambungan dengan kata-kata lain maka artinya harafiah yaitu malam,
jadi setiap malam disuruh bangun.
Kata Qumillaila
artinya bangunlah di malam hari.selanjutnya kata Illa kolila yang artinya
kecuali sedikit.
Ukuran Panjang
–pendek malam selalu berubah-ubah, karena pergerakan bulan, bumi, matahari dan
lainnya, hanya allah yang tau. Sehingga kita disuruh illa kolila (kecuali
sedikit) dalam hal tidur untuk istirahat. Berarti di suruh bangun di malam
hari kecuali sedikit saja kamu gunakan
malam iut untuk istirahat.
3. (yaitu) seperduanya atau
kurangilah dari seperdua itu sedikit.
Nisfahu
= sebahagian, jika malam 12 jam maka nisfahunya 6 jam. Kira-kira jam 12 malam. Kurangi sedikit daripadanya
“kira-kira jam 1 malam lah.kita lakukan shalat malam. Bagi rasulullah hukumnya
wajib, bagi kita hukumnya sunnat.
4. atau lebih dari
seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.
Atau
lebihkan daripadanya sedikit kira-kira jam 11an lah. Jadi lebih banyak bangun
(qum)nya untuk shalat daripada istirahatnya.
Pada
zaman awal kenabian, disiang hari mereka di embargo, ditindas, dll, malah malam
harinya disuruh solat, sungguh situasi yang tidak mengenakkan. Kemudian rasul
dan pengikutnya patuh terhadap perintah tuhan untuk melaksankan bangun di malam
hari untuk shalat, hasilnya cacian, makian, embargo ekonomi,dll. namun setelah 13
tahun baru menuai hasil berupa kemenangan pada saat perang badar. Waktu yang
tidak sebentar menurut kita untuk menuai suatu hasil dari kepatuhan melaksanakan
perintah, padahal janji tuhan hanya sebentar, berarti fokus rasul bukan Hasil,
sekali lagi, fokus rasul bukanlah hasil melainkan kepatuhan menjalankan
perintah.
Kemudian
di sambung dengan kata Wa ratila qurana tartila
Tartil
artinya urutkan tahap demi tahap hingga sempurna, tartil diulang dua kali. Kata
dasar tartil adalah ratala artinya indah, rapi. Sehingga kita dapat menangkap
maknanya bahwa hendaklah perintah tuhan itu di ulang-ulangi secara berurutan
sehingga menjadi rapi dan indah.
5. Sesungguhnya
Kami akan menurunkan kapadamu Perkataan yang berat.
Inna sanulqi qowlan saqila
Kata Sanulqi
bukan berarti menurunkan sesuatu dari atas ke bawah, tetapi berarti cepat,
mantap, tidak berubah-ubah, dekat. jadi allah menurunkan wahyu itu dekat dengan
rasulullah dan sangat cepat sekali.
Ingatlah
kisah Pada saat musa berhadapan dengan fir’aun disuruh untuk menyampaikan
risalah dengan kata-kata yang lembut.
Qowlan tsakila
adalah ujung akar yang lembut tetapi mampu memecahkan batu yang keras.
(qowlan
tsakila), Berat dilaksanakan karena :
1.
Qowlan
saqila perkataan yang berat, pada sensasi fisik terasa berat pada saat menerima
wahyu.
2.
kemudian
digunakan untuk mengubah suatu kebiasaan yang sudah tertancap lama di benak
suatu kaum.
Disini
tersirat setiap penyampai risalah siap-siap dengan kata qowlan saqila.(berat)
karena :
1.
Menegakkan
kebenarannya, pada diri sendiri
2.
Menegakkan
kebenarannya pada orang lain, Karena perkataannya banyak tidak tercerna akal orang
lain, sehingga sering terjadi pertentangan.
Bukti fisik
bahwa (qowlan saqila) itu berat, bisa
dilihat disurat(ke 59) Al-hasyr ayat 21. Yaitu gunung akan terpecah belah kalau
menerima qur’an. Sedangkan nabi buktinya tidak terpecah belah saat menerima qur’an.
Tersirat
bahwa orang yang deberi amanah yang berat berarti sebelumnya dia juga sudah
pernah mengalami sesuatu tugas yang berat juga, lihat kembali ayat ke dua
(wajib bagi nabi Muhammad setiap malam agar salat malam). Hal ini sudah
dilakukan bertahun-tahun (13 tahun sampai kemenangan di perang badar), dan
selama itu juga nabi terus di caci dimaki, bayangkaan bertnya tugas nabi ini
tetapi beliau tetap konsisten sholat malam.
6. Sesungguhnya
bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu
itu lebih berkesan.
Inna
nasiatallaili yaashadu wa tsau wa aqwamu billah
Wa t
auwa artinya berat, bisa dibuktikan, orang lebih banyak shalat di siang hari daripada di malam hari. Sehingga
shalat malam di sunnahkan bagi pengikut rasul.
Nasihatallaili
artinya awal malam, dari istri rasul awal malam terletak antara magrib dan
isya. Biasnya diisi shalat sunnah awwabin. (ada dua aliran antara syiah dan
suni).
Bagi pengikut
Suni safak merah sudah mulai permulaan malam.
ALIRAN
SYIAH kalau masih syafak merah belum masuk awal malam.
7. Sesungguhnya kamu pada siang
hari mempunyai urusan yang panjang (banyak).
Sabhan
kata dasarnya sabaha artinya menjauh, identik dengan perjalanan. Di siang hari
kita sering melakukan sabhan, yaitu kerja, kuliah, dll.
Towiyla
= urusan yang macam-macam,
Jadi
biasanya disiang hari menggangu konsentrasi sehubungan dengan ketuhanan.
Sehingga kalau sholat disiang hari sering tidak khusuk. Tetapi Allah
memakluminya, lihat di ayat 8.
8. sebutlah nama
Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.
Wazkurisma
isma robbika watabattal ilaihi
Tabattal
ilaihi.
Ta
menunujukkan kata kerja
Bataal
artinya memutuskan, memotong, masudnya memutuskan ikatan dari aktivitas
“sabhan”.
Walaupun
kamu berkecimpung dengan urusan duniawi , Tapi putuslah ikatan-ikatan kesibukan
duniawi itu untuk diarahkan kepada
tuhanmu dengan sungguh-sungguh. Sehingga walaupun kerja (sabhan) ingat
tuhan terus, mulai dari niat , prosesnya sampai hasil yang diperoleh. Jadi
tetap ga nganggur ingat Allah.
Tabtila
= sungguh –sungguh dalam memutus ikatan dengan sabahan. Memutus ikatan bukan berarti
kita tidak melakukan sabhan, namun tidak terikat dengan sabhan.
Tanda-tanda
orang beriman jika dibacakan ayat-ayat Allah dia bahagia. Karena fikirnya
diarahkan selalu ingat kepada Allah, sehingga jika disebut namanya mereka
sontak langsung bahagia.
9. (Dia-lah) Tuhan masyrik dan
maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Maka ambillah Dia
sebagai Pelindung.
Robbul
masrik wal magrib =tuhannya barat dan timur.
Tadi Ayat
ke 7 ada kata sabhan = menjauh berarti menuju suatu tempat, berarti ada
batasan,
Contoh
kalau tujuannya semarang maka batasannya semarang. batasannya adalah tempat yang dituju. Namun
ayat 9 menuju Allah berarti jika tujuannya Allah tidak ada batasnya
Maka
ditutup ayat ke 7 dengan ayat 9, ingatalah bahwa tuhanmu ada dimana saja berada.
Sebab
itu ambil dia sebagai pelindung.
Karena
apa dia diambil sebagai pelindung? Karena ada kemungkinan bahwa sabhan yang
kita lakukan tidak sampai ketujuan, maka ambil lah Allah sebagai wakil mu yang
menyelesaikan semua sabhan mu.
Karena
bisa jadi kita tidak sampai kepada tujuan (sabhan ayat 7)maka jadikanlah allah
sebagai wakil. Kalau kita takut kepada mahluk maka kita menjauh, kalau takut
kepada allah kita mendekat.
Prakteknya
Kalau malam salat,
salat awabin dan salat sunnat 2 rakaat setelah isya sudah termasuk penerapan
surat ini.
10. dan bersabarlah
terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.
Maka
bersabarlah atas apa yang mereka katakan. Ingat kembali 13 tahun perjuangan
nabi untuk menjalankan perintah tuhan, yang hasilnya baru dirasakan setelah
perang badar.
Wasbir =
maka bersabarlah
Ala yakulu = yang mereka katakan, kenapa disuruh
bersabar atas apa yang merka katakan, karena biasanya yang mereka katakana
adalah cemoohan.
Sabar ke dalam dan keluar
1.
Kedalam
diri sendiri dalam menghadapi itu (cemoohan)
2.
Sabar
untuk tetap menyampaikan risalah itu kepada orang diluar dirinya.
Wahjur
dari kata hijroh yaitu meninggalkan suatu tempat ke tempat yang lain yang jauh.
Menjauh
disini bukan karena takut, awalnya digunakan wasbir karena akan buang-buang
waktu kalau diladeni apa-apa yang mereka katakan (cemoohan tadi), makanya Allah
menyuruh Hijroh..
Maka
jauhilah mereka dengan cara yang indah, dan tetap bersabar dalam menyampaikan
risalah.
11. dan biarkanlah
aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang
yang mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar.
Jarni
= tinggalkan aku disini (Allah), arti majasi, artinya tinggalkan mereka dengan
hijroh dan biarkan Allah yang mengurusnya, karena kalau diladeni mudorot bagi
kita.
Nakmat
= nikmat, Cuma beda harokat, nakmat mensiratkan nikmat allah yang diberikan
untuk meninggikan egonya, seperti bermegah-megah, sombong bukan untuk beribadah
kepada allah. Nikmat yang diproleh
berasal dari “sabhan” tadi.
Mahhil =
hamal =memberi waktu
Kolila
= sebentar, tapi takaran menurut Allah belum tentu sama dengan takaran manusia.
Ingat
kemengangan perang badar setelah kurang lebih 13 tahun setelah turun qur’an.
Waktu
turun muzammil baru permulaan cemoohan, bayangkan selama 13 tahun bersabar,
mesti kuat kalau ga malah keburu suuzon sama Allah, karena kita sudah patuh
kepada perintah tuhan, namun hasilnya baru terasa 13 tahun kemudian, sangat
rawan kita suudzon dalam masa waktu tersebut, karena seolah-olah Allah tidak
mampu.
Caranya
bagaimana agar tidak suudzon? Yaitu dengan rutin menyediakan waktu khusus untuk
menyambung ikatan dengan Allah.
Ada
contoh nabi yang tidak bersabar pada saat menyampaikan risalah yaitu nabi
yunus. Memang menyampaikan risalah itu berat. tersirat dari kata-kata di ayat
ke 6 tadi. Ini bukti makanya penyampai risalah itu sedikit, apalagi nabi, itu sangat sedikit.
Kesungguhan
sama setiap orang, namun bobotnya (darojat) berbeda. Makanya ada syafaat. Allah
akan memperlakukan sama orang yang bersungguh-sungguh. Sungguh-sungguh
tujuannya ke Allah.
Siapapun
yang bersungguh-sungguh pasti bertemu dengan tuhannya. Dalilnya surat ke 84 al
insyiqoq ayat 6
6.
Hai manusia, Sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju
Tuhanmu, Maka pasti kamu akan menemui-Nya.
Disini
tidak membedakan bobot(derajat) sungguh-sungguhnya melainkan kesungguhannya. Siapapun
yang bersungguh-sungguh menuju tuhannya dan mengikuti yang sudah “genap”, dan
berhati-hati terhadap kemalsannmu apapun darojatnya pasti akan bertemu
tuhannya, biarpun derajatnya bodoh,
pintar, kaya, miskin, pasti bertemu dengan tuhannya jika sungguh-sungguh
Maka
hati-hatilah di dalam mengamalkan syariat islam, harus sungguh-sungguh. Allahuakbar
dalam permulaan salat adalah akibat dari
ingat kepada tuhannya (mengamalkan syariat itu sendiri merupakan akibat), bukan sebab yang dijadikan
alasan untuk mendapatkan kemenangan
dalam perang badar. Itu namanya belum sungguh-sungguh. Kalau menjadikan shalat
malam selama 13 tahun untuk menjadikan dasar dari hadiah kemenangan perang
badar, maka akan terasa sangat-sangat capek. Makanya fokusnya bukan ke
syariatnya melainkan kepada kepatuhan kepada Allahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar